“Permasalahan
Sosial di Kota Kota Besar di Indonesia dan jalan keluarnya”
Assalamualaikum wr.rb,
sesuai judul diatas disini saya akan membahas tentang permasalahan sosial yang
dialami oleh masyarakat indonesia terutama yang berada/berdomisili di Kota Kota
Besar. Pertama tama saya akan menjelaskan definisi dari “masyarakat”.
Masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat
adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat
adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur. Dari sekelumit penjelasan tentang Masyarakat
diatas saya simpulkan bahwa kita hidup di dunia ini tak lepas dari masalah
masalah yang timbul dengan seiring berjalannya waktu baik itu masalah Ekonomi,
Sosial, Politik, Hukum dan HAM maupun masalah masalah lain yang timbul secara
tidak sengaja terutama untuk mereka(masyarakat) yang berdomisili di kota kota
besar di Indonesia.
Saya akan menjelaskan
dan menguraikan permasalahan permasalahan diatas beserta cara mengatasi
permasalahan tsb.
Masalah Sosial yang ada
di masyarakat.
Menurut Soerjono
Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan
hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul
akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan
realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses
sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah,
organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat
dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
-Faktor Ekonomi :
Kemiskinan, pengangguran, dll.
Faktor ini merupakan
faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis
global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena
orang sudah sulit mencari pekerjaan. Tidak dipungkiri lagi faktor inilah salah
satu faktor terbesar yang dihadapi
masyarakat di awal abad 21 ini.
1.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di
indonesia terjadi bukan hanya di daerah pelosok saja, tetapi juga terjadi di
daerah perkotaan yang konon menjanjikan banyak kemewahan.
Hal ini terjadi karena
banyak faktor, dan diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua
masyarakat indonesia rasakan. Angka kemiskinan di Indonesia khususnya di kota
besar tiap tahun selalu bertambah, oleh karena itu pemerintah sedang berupaya
mencari solusi dan menekan angka kemiskinan.
2. Pengangguran
Pengangguran adalah
masalah serius yang dihadapi indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Jumplah
penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumplah lapangan kerja yang
banyak pula, sehingga terjadi banyak pengangguran. Pengangguran juga
bertambah seiring kebiasaan masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu
kota. Kadang mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus sehingga
di kota mereka tak punya kerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita
ciptakan sendiri tanpa harus pergi ke ibukota.
3.
Pendidikan
Indonesia termasuk negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia.
Banyak sekali anak-anak yang harusnya sekolah, mereka sibuk membantu orang
tuanya untuk bekerja mencari nafkah.
Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan sekolah seperti
anak-anak yang lain. akan tetapi keadaan perekonomian orang tua yang kurang
mampu membuat mereka mengubur keinginan tersebut. Meskipun pemerintah telah
mengucurkan dana BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak dijalanan
ketika jam sekolah.
Penyelesaian masalah
pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus
ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak
hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika
kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah.
Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR
besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah
pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan
terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak
Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka
4.
Kriminalitas
Kejahatan atau kriminalitas di kota-kota besar
sudah menjadi permasalahan sosial yang membuat semua warga yang tinggal atau
menetap menjadi resah, karena tingkat kriminalitas yang terus meningkat setiap
tahunnya yang juga dapat terkena pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Sebagai contoh kejahatan yang terjadi di ibukota Jakarta, kejahatan yang banyak
terjadi adalah kasus pencurian motor dan kasus pencurian yang bersifat
kekerasan. Berdasarkan operasi Sikat Jaya yang dilaksanakan oleh Polda Metro
Jaya pada bulan November 2009 di 14 wilayah, telah diungkap 199 kasus yang
terdiri dari 35 kasus pemerasan, 17 kasus penjambretan, 24 kasus perjudian, 99
kasus pencurian, dan 24 kasus kejahatan lain. Dengan data di atas ini dapat
diperkirakan bahwa kriminalitas di kota Jakarta tinggi, maka kepolisian harus
lebih waspada dan meningkatkan penjagaan agar semua warga yang menetap atau
tinggal di Jakarta dapat hidup nyaman dan tentram dengan rasa yang aman di
lingkungannya.
FAKTOR PENYEBAB KRIMINALITAS
- Tingkat
pengangguran yang tinggi membuat orang-orang tidak dapat memenuhi kebutuhan
akan kehidupannya, sehingga sering kali orang tersebut mencari jalan
pintas agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya dengan mencuri,
memeras, bahkan membunuh. Ini hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah,
karena dengan banyaknya pengangguran maka tingkat kriminalitas juga akan
terus meningkat.
- Kurangnya lapangan pekerjaan membuat
tingkat kriminal juga meningkat, karena dengan kurangnya lapangan
pekerjaan maka akan menciptakan pengangguran yang banyak. Kurangnya
lapangan pekerjaan harus lebih diperhatikan, dan lapangan pekerjaan juga
harus dapat mendukung para pekerja untuk dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya.
- Pemahaman
tentang keagamaan masih kurang diterapkan, karena dengan kurangnya
pemahaman maka sering kali orang-orang tidak kuat akan cobaan yang
diberikan kepadanya. Sehingga saat orang tersebut tidak dapat mencukupi
ekonominya, maka orang tersebut melakukan hal-hal yang tidak seharusnya
dilakukan dan melanggar ajaran agama.
- Pergaulan
yang tidak sesuai dengan norma-norma kadang membuat perilaku orang
tersebut dapat melakukan tindakan kriminalitas, sehingga pendidikan
tentang pergaulan dilingkungan harus lebih diperhatikan agar tidak
melakukan hal-hal yang tidak sesuai atau tercela.
- Kemiskinan yang dialami oleh rakyat kecil
kadang membuat mereka berfikir untuk melakukan tindakan kriminalitas,
karena orang-orang tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhannya. Dengan
tingkat kemiskinan yang terus meningkat, maka akan semakin banyak pula tindakan-tindakan
kriminalitas yang meresahkan warga.
Dari penjelasan dan
uraian masalah masalah sosial yang ada di Kota Besar di Indonesia saya
simpulkan bahwa masalah seperti diatas itu semuanya saling berkorelasi. Kenapa
saya bilang berkorelasi, karena jika dilihat sebab dan akibat semuanya saling
berhubungan. Masalah kejahatan itu dipicu karena kemiskinan, kemiskinan juga
mempengaruhi tingkatan pendidikan dan juga tingkat Pengangguran di Indonesia
ini.
Beberapa minggu lalu
saya sempat mendengar sebuah kabar kalau walikota Bandung, Bpk Ridwan Kamil
menawarkan para pengemis dan anak jalanan sebagai penjaga kebersihan kota
Bandung dengan gaji +- 700.000,00 namun sayangnya tawaran itu di tolak mentah
mentah dengan asumsi mereka(anak jalanan) hanya ingin menerima tawaran itu asal
dengan gaji 4- 10 Juta perbulan. Sungguh ironis sekali niat baik untuk menekan
tingkat pengangguran dan kemiskinan di negara ini malah ditolak mentah mentah. Semoga
untuk kedepannya tingkat Kemiskinan, pengangguran, kejahatan dan masalah
masalah sosial lainnya di indonesia bisa menurun dan kalau bisa rakyat bisa
hidup sejahtera dan tentram.
Esai “ Masalah sosial
di kota kota besar Indonesia “ oleh Riswan Marhaen renuat, 19112357, 5ka36.
Terimakasih wasalamualaikum wr wb.
Sumber
: http://gurupintar.ut.ac.id/component/content/article/177-masalah-pendidikan-di-indonesia.html
1 komentar:
terimakasih infonya sangat menarik, dan jangan lupa kunjungi balik web kami http://bit.ly/2CYwmbi
Posting Komentar