Selasa, 08 November 2011

Contoh Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


SISTEM
Ø  Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1.  Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2.  Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer


Fokus Awal Pada Data

     Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
     Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
     Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1.   SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2.   Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3.   Menangani data rinci
4.   Berfokus historis
5.   Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

- Spesialis Informasi

- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
     Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
     Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1.    Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2.    Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
-           informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-           Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1.  Sistem Akuntansi Biaya
2.  Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
à   Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à    adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.  Analisa Perilaku
2.  Metode kuantitatif
3.  Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
»»  Baca Lengkap...

Sistem Informasi Akuntansi Manual Rumah Sakit

Sistem Informasi Akuntansi Manual RS atau Standard Operating Procedure (SOP) akuntansi dibuat untuk meningkatkan akuntabilitas Rumah Sakit dan menjamin implementasi sistem dan prosedur dapat berjalan dengan baik, khususnya dalam bidang administrasi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan keuangan.
Standard Operating Procedure (SOP) ini disusun secara sistematis dalam bentuk uraian penjelasan, flowchart (bagan alur); dan formulir-formulir. Beberapa pertimbangan yang menjadi dasar dalam penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) ini adalah:
1.Efisiensi dan efektivitas, yaitu penggunaan formulir tidak perlu berlebihan dan harus bisa membantu terciptanya pengendalian.
2.Internal Control (kontrol internal), yaitu prosedur yang ada dapat menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya berbagai kecurangan.
3.Auditability. Artinya, proses akuntansi biasanya dimulai dengan analisis atas laporan keuangan. Sebaliknya, proses audit dimulai dengan analisis atas laporan keuangan hingga penelusuran bukti (formulir). Karena itu, Standard Operating Procedure (SOP) akuntansi yang diusulkan/dibuat untuk membantu lancarnya proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang ada lebih “auditable”.
RSUD Wates.
Dokumen SOP akuntansi RSUD Wates dibuat menyesuaikan kondisi alur keuangan yang sudah ada di rumahsakit tersebut. Beberapa bagian yang dirasa belum optimal dalam hal pengendalian internal, dilakukan perubahan untuk mendukung terlaksananya SOP. Adanya SOP tersebut, sangat membantu bagian keuangan dalam hal menjalankan aktivitas-aktivitas dalam penyusunan laporan keuangan berbasis SAK.
RSD Gunungsitoli, Nias
Dokumen SIA Manual pelaksanaan implementasi SIA Manual yang meliputi prosedur-prosedur akuntansi di RS Gunungsitoli Nias. Pendampingan dilakukan setiap hari untuk menjaga supaya prosedur-prosedur yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik. Kendala yang terdapat di RS adalah tidak adanya staff RS yang memiliki latar belakang akuntansi sehingga implementasi berjalan dengan lambat
Perancangan sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Umum
ABSTRAKSI Salah satu agenda reformasi keuangan negara dengan adanya pergeseran dari penganggaran
tradisonal menjadi penganggaran berbasis kinerja, salah satunya dengan dikeluarkannya PP No. 23 tahun
2005 tentang pelaksanaan BLU, membuat Rumah Sakit harus berbenah untuk menyesuaikan dalam
pelaksanaan operasionalnya harus dengan prinsip efisiensi dan praktek bisnis yang sehat sebagaimana
tercantum pada tujuan pembentukan Badan Layanan Umum. Adanya reformasi tersebut, maka perlu dibuat
suatu rancangan Sistem Informasi Akuntansi yang mampu mengakomodasi adanya PP No.23 tahun 2005
tentang BLU. Sehingga dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Sistem Informasi Akuntansi
seperti apakah yang dapat diterapkan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai
instansi pemerintah untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum” Pada penelitian
ini, pembahasan dibatasi pada: (1) System Planning, (2) System Analysis, dan (3) System Design. Pada
Tahap system design akan dilakukan pengembangan dan perancangan sistem informasi akuntansi yang
meliputi kegiatan perancangan output, input, proses dan file. Pengembangan tersebut mengacu pada sistem
yang telah berjalan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, sampai dengan saat penelitian
dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus, yang memfokuskan penelitian pada obyek
secara mendalam dengan membahas berbagai latar belakang persoalan yang menyelimutinya. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu metode
analisis data dengan menggunakan data-data kualitatif atau data-data yang berupa keterangan. Dalam
perancangan Sistem Informasi menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC) dengan
menggunakan bantuan alat analisis Data Flow Diagram (DFD) dan Flow Chart. Dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa kondisi Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar adalah sebagai berikut: (1) Kurangnya
informasi keuangan yang up to date dan kontinyu baik yang bersifat keuangan maupun manajemen. Hal ini
terlihat dari laporan yang diterbitkan terlambat dan tidak kontinyu setiap akhir bulan. (2) Laporan-laporan
akuntansi per bidang dibuat terpusat yaitu pada bidang keuangan, baik laporan akuntansi keuangan maupun
manajemen. Hal ini berdampak pada sulitnya pemantauan biaya per bidang selama satu periode, (3) Belum
terdapat standar operasi dan prosedur yang baku untuk mengatur operasional organisasi. Saran-saran yang
dapat diberikan yaitu: (1) Setiap Bidang dan Sub Bidang yang terdapat pada Rumah Sakit perlu membat
laporan tersendiri, sehingga laporan dapat cepat, akurat dan tepat waktu; (2) Penerapan Badan Layanan
Umum bagi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang mensyaratkan penyelenggaraan
proses akuntansi keuangan dan proses akuntansi manajemen sebagai bentuk penerapan praktek bisnis
yang sehat.
»»  Baca Lengkap...

Sistem Informasi Akuntansi

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
  1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  3. Menangani data rinci
  4. Berfokus historis
  5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

 Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
  1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
  2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
-           informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-           Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
 Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
  1. Sistem Akuntansi Biaya
  2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
  1. Analisa Perilaku
  2. Metode kuantitatif
  3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
sumber : http://rooswhan.staff.gunadarma.ac.id
»»  Baca Lengkap...

Sistem Informasi AkuntansI

  • Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagangan Secara Komputerisasi Pada Mini Market Serayu (2000)
  • Analisis Sistem Penjualan Melalui Internet Pada Matahari Departement Store (2000)
  • Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Penjualan Piutang Dan Penerimaan Kas (Studi Kasus Pada PT. Karya Marbelindo Lestari (2002) - 9537
  • Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Penjualan Berdasarkan Data Elektronik (1999) - 3001
  • Evaluasi Pengendalian Intern Atas Pembelian, Penjualan Dan Persediaan Pada PT. X (2000)
  • Analisa Sistem Komputerisasi Kepegawaian Dan Pembayaran Gaji Dalam Meningkatkan Pengendalian Internal Terkait Pada PT. Aplikanusa Lintasarta (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Atas Pengendalian Sistem Penjualan Berbasis Internet Pada wetmarket.com  Pte. Ltd (2000)
  •    Analisis Sistem Informasi Penjualan Dengan Menggunakan Pengolahan Data Elektronik Pada Perusahaan Tekstil PT. Himalaya Tunas Texindo - Bandung (2000)
  •    Analisa Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Atas Sistem Dan Prosedur Pembayaran Pada PT. Sion Indonesia (2000)
  •    Anlisis Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (2000)
  •    Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Pengendalian Intern Pada PT. Sharp Yasonta Antar Nusa (2000)
  •    Evaluasi Struktur Pengendalian Intern Atas Penjualan Kamar (Sewa) Pada Hotel Petamburan (2000)
  •    Analisis Sistim Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku Penolong Pada PT. Krama Yudha Ratu Motor (2000)
  •    Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Akuntansi Penjualan Jasa Untuk Meningkatkan  Pelayanan Di Mandarin Oriental Hotel (2000)
  •    Analisis Atas Efisiensi Dan Efektivitas Sistem Informasi Penerimaan Kas  (Studi Kasus Pada Biro Perjalanan Wisata PT. Altorino Wijaya) (2000)
  •    Analisa Sistem Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Hero Supermarket Tbk (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Prosedur Penjualan Ekspor Pada PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk (2000)
  •    Analisis Sistem Penggajian Dalam Rangka  Mengefektifkan Pengendalian Intern Pada Kantor Akuntan Publik  X  (2000)
  •    Analisis Sistem Informasi Penjualan Kredit Pada Penerimaaan Kas/ Bank Pada PT Indo luhur sejati (2001)
  •    Analisis Peranan Elektronik Data Interchange Dalam Pengendalian Pada Hero Supermarket Tbk (2000)
  •    Analisa Penerapan Sistem Informasi Persediaan Dalam Upaya Meminimalisasi Human Error Pada PT. X (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Penggajian Karyawan Yang Terkomputerisasi Pada PT. Istana Kebon Jeruk (2000)
  •    Analisis Terhadap Sistem Informasi Pengadaan Barang Dagang Pada Pasar Raya (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Pembeliaan Suku Cadang Pada PT. Indomobil Suzuki International (2000)
  •    Evaluasi Terhadap Pengendalian Intern Atas Sistem Pembelian Impor Yang Terkomputerisasi Pada PT. Otto Perkasa Indomulia (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Pembelian Suku Cadang Pada PT. Indomobil Suzuki Internasional (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Penggajian Yang Terkomputerisasi Pada PT. PLN Persero (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Pendapatan Pada PT. Primasia Securities (2000)
  •    Analisis Sistem Penggajian Dalam Rangka Mengefektifkan Pengendalian Intern Pada Kantor Akuntan Publik (2000)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Penggajian Karyawati Yang Terkomputerisasi Pada PT. Istana Kebon Jeruk (2000)
  •    Analisa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Indo Mental Central Tama  Industry (2000)
  •    Analisa Pengendalian Intern Pada Sistem Pembeliaan Suku Cadang PT. (Persero ) Djakarta Lloyd (2000)
  •    Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT.  Setia Jaya (2000)
  •    Evaluasi Penerapan Sistem Penggajian Yang Terkomputerisasi Pada PT. Toko Gunung Agung (2000)
  •    Analisis Sistem Informasi Penjualan Dengan Menggunakan Pengolahan Data Elektronika Pada Perusahaan Textil PT. Himalaya Tunas Texini Bandung (2000)
  •    Evaluasi  Efektivitas Sistem Pembelian Bahan Baku Di PT. Lingkar Matra (2000)
  •    Evaluasi Efisiensi Sistem Informasi Penggunaan Obat-Obatan (Studi Kasus RS Immanuel) (2000)
  •    Evaluasi Atas Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Informasi Persediaan (Studi Kasus PT. Adhika Global Kencana) (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Freight Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Pada Perusahaan Hapag Lloyd Container Line (2001)
  •    Analisis Penerapan Sistem Informasi Berbasis Intranet Untuk Aplikasi Persediaan Pada PT. X (2001)
  •    Analisis Kemungkinan Penerapan Sistem Informasi Terpadu (Terkomputerisasi) Pada Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan (2001)
  •    Analisis Penerapan Sistem Informasi Terpadu (Terkomputerisasi) Pada Pelayanan Rawat Jalan (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Daerah Tarakan (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Akuntansi Pembelanjaan Kredit Usaha Kecil Pada PT. Bank  X (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Penjualan Barang Melalui Internet PT. Elek Media Komputindo (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Akuntansi Atas Pelayanan Jasa Hotel  (Studi Kasus Pada Hotel Banian Boulevar (2001)
  •    Analisis Sistem Informasi Atas Jasa Pelayanan Medical Check-Up Pada Rumah Sakit Pondok Indah (2001)
  •    Evaluasi Penerapan Sistem Penggajian Yang Berbasis Komputer Pada PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandara Soekarno- Hatta (2001)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Pelayanan Penyewaan Di Apartemen Golf Pondok Indah (2001)
  •    Evaluasi Penerapan Sistem Pembelian Impor Pada PT. Indomobil  Suzuki Internasional (2001)
  •    Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Peti Kemas  Pada PT. (Persero) Pelabuhan  Indonesia II (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Pelayanan Nasabah Ritail Pada Bank Universal Tbk (2001)
  •    Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pelayanan Jasa Peti Kemas Di PT. Jakarta International Container Terminal  (2001)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Atas Sistem Akuntansi Penjualan , Piutang Dan Penerimaan Kas Di Pertamina (2001)
  •    Analisis Perencanaan Strategis Dalam Pengembangan Sistem Informasi Untuk Nasabah Pada Beberapa Retail Banking Yang Sudah Go Public (2001)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Penggajian Terkomputerisasi Pada PT. Ayu Mas Agung (2001)
  •    Analisa Sistem Informasi Akutansi Terhadap Pembayaran Klaim Asuransi Manulife Financial Terhadap Nasabahnya (2001)
  •    Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Atas Siklus Pendapatan Pada Hotel Cempaka Sari (2001)
  •    Usulan Rancangan SIA Pengelolaan Dana Kegiatan Mahasiswa Untuk Meningkatkan Pengendalian Internal (2001)
  •    Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT. X (2001)
  •    Sistem Analisis Dan Desain Prosedur Penjualan Pada PT. Mitra Sarana  Purnama.(2002)
  •    Evaluasi Atas Sistem Informasi  Perhotelan Untuk Mendukung Pengumpulan Dan Penentuan Cost Layanan (Study Kasus Pada Hotel Seruni Batam) (2002)
  •    Analisis Terhadap Sistem Pengendalian Penjualan Dengan Basis Tekhnologi Informasi Pada PT. Astra Graphia Tbk (2002)
  •    Evaluasi Efektivitas Sistem Informasi Penghimpunan Dana Deposito Mudharabah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (2002)
  •    Analisa Pengendalian Intern Pada Sistem Penagihan Jasa Internet  PT. Widya Cakra Putra Pertiwi (2002)
  •    Analisis Sistem Informasi Pelayanan Nasabah Retail Pada Bank Internasional Indonesia (2002)
  •    Analisis Sistem Informasi Produk Layanan Gaji Dari Bank Internasional Indonesia Dengan Penggunaan Perangkat Lunak LG PC (2002)
  •    Analisis Sistem Informasi Penjualan Karcis Langganan Tol (KLT) Dalam Kota Jakarta Pada  PT. Jasa Marga (2002)
  •    Analisis Sistem Informasi Penjualan Pada PT. Tiara Permata Sari (2002)
  •    Evaluasi Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Penjualan Piutang Dan Penerimaan Kas (Studi Kasus Pada PT. Karya Marbelindo Lestari (2002)
  •    Evaluasi Atas Sistem Informasi Untuk Pengumpulan Dan Penentuan Biaya Layanan Jasa Hotel Cempaka (2003)
  •    Analisis Sistem Penjualan Melalui Internet Pada PT. Graha Kemang Sentosa (2003)
  •    Analisis Pengendalian Internal Atas Sistem Informasi Persediaan Pada Hotel Quality Bandara (2003)
  •    Evaluasi Penerapan Sistem Penggajian Yang Berbasis Komputer Pada PT. Elnusa Geosains (2003)
  • Analisa sistem penagihan jasa ABSI (Assimetric Digital Subscriber Line ) pada PT X (2003)
  • Analisis pengendalian internal pada prosedur pemberian kredit usaha di Bank Bni 46 (2004)
  • Analisa sistem pengendalian intern terhadap sistem pelayanan nasabah melalui media ATM dan Tele Banking pada Bank BNI 46 (2004)
  • Analisis pengendalian internal sistem pendapatan dalam perusahaaan jasa penyediaan layanan telekomunikasi akses internet (Telkomnet @ Instant) pada PT. Telkom (2004)
  • EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS PADA PT.PENJALINDO NUSANTARA (2000) 561
  • ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM LEGIATAN OPERASIONAL ATM PADA BANK XYZ (2000) 562
  • PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI YANG BERBASIS KOMPUTER PADA PT.EP (2000) 563
  • EVALUASI ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBELIAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (STUDI KASUS PADA BANK X) (2000) 564
  • ANALISIS SISTEM PENJUALAN,PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS SECARA KOMPUTERISASI PADA PT.DHARMA POLIMETAL (2000) 565
  • ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PIUTANG YANG TERKOMPUTERISASI PADA PT.X (2000) 566
  • ANALISA PENANGANAN ORDER PENJUALAN PADA SISTEM PENJUALAN PT ERCO UTAMA MANDIRI PERSADA (2000) 567
  • ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI SISTEM PENJUALAN MELALUI MEDIA INTERNET (STUDI KASUS PADA PT INTEGRASI) (2000) 568
  • ANALISIS SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT.HARDAYA ANEKA SHOES INDUSTRY (2000) 569
  • EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGGAJIAN YANG BERBASIS KOMPUTER PADA PT.INDOSAT (2000) 570
  • ANALISA PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI YANG TERKOMPUTERISASI PADA PENGOPERASIAN ATM (STUSDI KASUS ATAS BANK XYZ (2000) 571
  • ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN SECARA KOMPUTERISASI YANG DI TETAPKAN PT INTRACO PENTA (2000) 572
  • Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Perbankan (2007) 235
  • Anaslisis dan Perancangan sistem Informasi Penjualan dan Piutang Dagang PT Mambruk energy International (2007) 236
  • Efektivitas sistem Pengadaan Barang yang Berbasis Komputer PT.Caltex Pacific Indonesia (2007) 259
  • Analisis Pengendalian Intern pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Expor di Krakatau Steel (2007) 281
  • ANALISIS SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT RIASIMA ABADI (2007) 367
  • PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUM PERURI (2007) 529
»»  Baca Lengkap...

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN


 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN
1.1 Siste Informasi Akuntansi Pembelian
Pembelian adalah kegiatan pemilihan sumber,
pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai
salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian (SIA
Pembelian) merupakan sistem yang dibangun untuk
mempermudah pelaksanaan pembelian dengan
meng-otomatisasi-kan atau meng-komputerisasi
keseluruhan maupun beberapa bagian dari proses
pembelian tersebut disertai dengan pengendalian
atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.
Proses pembelian setiap jenis perusahaan hampir
serupa karena meliputi beberapa atau seluruh
kegiatan berikut ini :
1. Konsultasi dengan supplier yang diadakan
sebelum pembelian berlangsung dengan cara
menghubungi beberapa supplier untuk
mendapatkan pemahaman mengenai
ketersediaan kuantitas dan harga dari barang
dan jasa.
2. Pembuatan dokumen permintaan pengadaan
barang atau jasa dengan mendapatkan
persetujuan dari supervisor. Permintaan ini
kemudian digunakan oleh departemen
pembelian untuk memesan barang.
3. Mengadakan perjanjian dengan supplier untuk
pembelian barang atau jasa dimasa yang akan
datang. Perjanjian dengan supplier meliputi
pesanan-pesanan pembelian (pesanan yang
sebetulnya dikirim ke supplier) dan kontrak
dengan supplier.
4. Penerimaan barang atau jasa dari supplier
dimana perusahaan harus memastikan bahwa
hanya batang yang dipesan berada dalam
kondisi baiklah yang akan diterima.
5. Pengakuan kewajiban atas barang dan jasa yang
diterima dari supplier yang akan dicatat oleh
departemen hutang pada saat tagihan diterima
dari supplier.
6. Pemilihan invoice yang akan dibayar.
7. Penulisan, penandatanganan dan pengiriman
cek kepada supplier.
Dokumen yang terkait ke kepada siklus
pembelian adalah:
1. Purchase Requisition (Permintaan Pembelian)
2. Purchase order (Pemesanan Pembelian)
3. Receiving order (Penerimaan Pesanan)
4. Supplier (Vendor) invoice
5. Disbursment voucher
6. Disbursment check
7. Debit memorandum
8. New supplier (vendor) form
9. Request for proposal (or quotation)
1.2 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan
Persediaan adalah aktiva perusahaan yang
meliputi barang jadi yang tersedia untuk dijual
kembali, barang dalam penyelesaian yang sedang
diproduksi dan bahan serta perlengkapan yang
digunakan dalam proses produksi.


Persediaan yang terdapat dalam perusahaan
dapat dibedakan menurut beberapa cara, dilihat dari
fungsinya, dan dilihat dari jenis dan posisi barang
dalam urutan pengerjaan produk.
1. Dilihat dari fungsinya
a. Batch stock atau lot inventory
b. Fluctuation stock
c. Anticipation stock
2. Dilihat dari jenis dan posisi produk dalam
urutan pengerjaan produk :
a. Persediaan bahan baku (raw material stock)
b. Persediaan bagian produk atau parts yang
dibeli (purchase parts/component stock)
c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau
barang-barang perlengkapan (supplier
stock)
d. Persediaan barang setengah jadi atau
barang dalam proses (work in
process/progress stock)
e. Persediaan barang jadi (finished goods
stock)
Pada dasarnya terdapat lima catatan yang paling
penting atau utama dalam sistem persediaan :
1. Permintaan untuk dibeli (purchase requisition)
2. Laporan penerimaan (receiving report)
3. Catatan persediaan (balances of stores record)
4. Daftar permintaan bahan (material requisition
form)
5. Perkiraan pengawasan (control accounting)
Sistem pencatatan persediaan yaitu:
1. Periodic System, yaitu pada setiap akhir periode
dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System atau juga disebut Book
Inventories, yaitu setiap mutasi dari persediaan
sebagai akibat dari pembelian ataupun
penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu
administrasi persediaannya.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menilai suatu persediaan, diantaranya dengan :
a. first-in, first out (FIFO)
b. rata-rata tertimbang (weighted average)
c. last in, first-out (LIFO)
Pengendalian internal pada siklus pembelian
meliputi:
1. Pemisahan tugas. Individu-individu yang
mengotorisasi, melaksanakan pembelian, dan
mencatat transaksi adalah individu yang
berbeda untuk menghindari terjadinya
kecurangan.
2. Menggunakan informasi dari kejadian lampau
untuk mengontrol aktivitas pembelian
3. Mengamati dari dekat semua kegiatan
pembelian
4. Dokumen-dokumen yang berurutan dan
bernomor urut tercetak.5. Mencatat semua pihak yang bertanggung jawab
atas proses yang terjadi
6. Membatasi akses ke aset dan informasi
perusahaan.
7. Merekonsilidasi semua catatan dengan bukti
fisik dari aset yang ada
Elemen yang harus ada untuk mendukung
pengendalian internal yang baik atas persediaan
adalah:
1. Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin
yang baik.
2. Pengendalian yang ketat atas barang yang
datang melalui sistem barcode.
Pengendalian yang efektif atas semua barang
yang keluar dari fasilitas.
Pengendalian persediaan mencakup tindakan
mempertahankan jumlah persediaan yang optimum,
dimana jumlah persediaan sesuai dengan kebutuhan
operasi perusahaan. Jumlah persediaan yang terlalu
banyak akan menambah biaya dan modal kerja
membeku di persediaan, sedangkan jumlah
persediaan yang terlalu sedikit akan menghambat
kelancaran produksi maupun distribusi dan
mengakibatkan opportunity lost. Oleh karena
tersebut terdapat sebuah metode untuk
mempermudah pengendalian jumlah persediaan
yang disebut Economic Order Quantity (EOQ).
2. OBJECT ORIENTED ANALYSIS AND
DESIGN (OOAD)
2.1 Konsep Object Oriented Analysis (OOA)
Aktivitas-aktivitas dalam OOA terdiri dari
System choice, Problem domain analysis,
Application domain analysis .
»»  Baca Lengkap...